Makalah tentang struktur organisasi

PEMBAHASAN
Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah komposisi atau batasan-batasan personil yang ada dalam organisasi yang berfungsi untuk pengaturan tanggung jawab, pekerjaan, dan hubungan antar personil. Organisasi adalah sekumpulan orang yang saling bekerja sama, saling bahu-membahu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pustakawan perlu menguasai dan memahami struktur organisasi dalam perpustakaan agar pustakawan dapat memberikan layanan yang terbaik kepada pemustaka. Dalam struktur organisasi, pustakawan dapat mengetahui segala hal yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya sehingga pada akhirnya tujuan perpustakaan dapat tercapai.
Mafaat struktur organisasi di perpustakaan adalah membuat pemustaka mengetahui:
kedudukan setiap pustaakawan dalam perpustakaan
Tugas masing-masing bagian dalam perpustakaan
Peran dan fungsi pustakawan
Tergambar tujuan setiap bagian
Kegiantan atau pekerjaan setiap bagian di perpustakaan
Tanggung jawab setiap pustakawan
Wewenang sesuai bagian tugasnya
Kewajiban dari setiap bagian di perpustakaan
Hak setiap pustakawan
Atasan, penanggung jawab, atau kepala perpustakaan
Koordinasi setip bagian diperpustaakaan
Ketua kelompok pustakawan
Staf pelaksana
Makanisme atau alur setiap bagian yang saling berhubungan
Garis komandi
Garis koordinasi

Adapun tujuan stuktur organisasi di perpustakaan adalah:
Agar pustakawan tidak saling menyalahkan, tidak saling lempar tanggung jawab, tidak saling menyalahkan, tidak saling berebut kekuasaan dalam perpustakaan.
Pembagian tugas jelas sehingga memudahkan dalam pencapaian tujuan
Pustakawan dapat lebih kteatif, berinovasi untuk pelaksanaan tugas masing-masing
Memudahkan dalam pengambilan keputusan sesuai kewenangan masing-masing
Jalannya perpustakaan sesuai dengan harapan pemustaka karena tanggung jawab, kewajiban pada setiap begian jelas dan terarah.
Memudahkan pimpinana untuk mengambil keputusan, kebijakan berkaitan dengan permintaan informasi atau data untuk lembaga induk atau lainnya.
Lebih efisien dalam penggunaan sumber daya perpustakaan (SDP).
Memudahkan dalam pengukuran kinerja karena setiap begian telah memiliki tugas masing-masing
Struktur organisasi dalam perpustakaan perlu ditata mengenai kekuasaan, pekerjaan, tanggung jawab, dan fungsi masing-masing bagian agar dapat mencapai tujuan perpustakaan dengan baik. Setiap begian harus siap untuk memberi layanan yang terbaik sesuai dengan tugas tanggung jawab bagiannya. pustakawan perlu mengetahui tugas dan fungsi pada bagian masing-masing. Untuk itu, koordinator bagian perlu membuat job description untuk setiap bidang tugas pada bagiannya, menentukan personil atau pustakawa yang bertanggung jawab terhadap tugas tersebut, tujuannya adalah agar bagian tersebut dapat berjalan lancar sehingga tujuan perpustakaan dapat tercapai.
Manfaat dan tujuan dari pembentukan struktur organisasi dalam perpustakaan hanya akan berhasil jika setiap bagian di perpustakaan tetap bekerja sama, saling dukung-mendukung, saling bahu-menbahu, dan saling menjaga meharmonisan masing-masing. Hal terpenting adalah struktur organisasi dalam perputakaan perlu diketahui, dipelajari, dikuasai dan dilaksanakan agar tercipta lingkungan kerja yang menyenangkan dan tujuan perpustakaan dapat tercapai
Contoh Struktur Organisasi
Sampai saat ini belum ada strutur organisasi perpustakaan sekolah yang baku. Sebagian besar masih dibuat sendiri oleh sekolahnya. Di bawah ini disajikan struktur organisasi perpustakaan di sekolah yang dapat dijadikan pedoman oleh guru pustakawan dalam membuat stuktur organisasi perpustakaan di sekolah. Struktur organisasi di bawah ini cocok untuk perpustakaan sekolah yang masih baru berdiri dan perpustakaan sekolah yang sedang berkembang.












Tugas kepala perpustakaan sekolah adalah mengkoordinasi penyelenggaraan perpustakaan sekolah. Dalam pelaksanaan tugasnya, kepala perpustakaan sekolah berusaha menggerakkan segenap tenaga dan mengerahkan segala fasilitas kerja agar perpustakaan sekolah dapat terselenggarakan dengan sebaik-baiknya.
Dalam proses kerjanya unit-unit kerja sebagaimana tergambar pada bagan fungsi diatas yang paling tampak adalah unit pelayanan teknis dan unit pelayanan pembaca. Sedangkan unit tata usaha kurang tampak, yaitu hanya bersifat pelayanan atau ”service work” yang melalayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif bagi kepala perpustakaan sekolah, unit pelayanan teknis, dan unit pelayanan pembaca. Sebagai contoh, kepala perpustakaan sekolah akan  melaporkan jumlah pengunjung perpustakaan sekolah, maka pengetikan dan pengiriman laporan tersebut diserahkan kepada unit tata usaha. Contoh lain, unit pelayanan teknis ingin mengajukan surat permohonan bantuan buku-buku kepada badan pembina perpustakaan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur, maka pegetikan dan pengiriman surat tersebut diserahkan sepenuhnya kepada unit tata usaha.
walaupun tata usaha perpustakaan sekolah hanya bersifat pelanyanan atau “service work”, namun unit kerja ini merupakan bagian yang tak perpisahkan dalam setiap kegiatan. Tata usaha merupakan jasad hidup yang sangat penting dan merupakan titik temu dari tata hubungan ke dalam dan ke luar. Oleh karena itu setiap pekerjaan dalam suatu organisasi dewasa ini pasti mempunyai segi-segi pekerjaan ketatausahaan, pekerjaan tersebut merembes dan diperlukan di mana-mana, baik pada pucuk pimpinan maupun unit kerja terbawaah dari satuan organisasi. Menurut The Liang Gie, ada tiga peranan pokok tata usaha. Pertama tata usaha  itu melayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi. Kedua tata usaha Menyedikan keterangan-keterangan bagi pucuk pempinan organisasi untuk membuat keputusan atau melakukan tindakan yang tepat. Ketiga tata usaha itu membantu kelancaran pekerjaan organisasi  sebagai  suatu keseluruhan. (The Liaang Gie, 1983, 23)
selanjutnya antara unit pelayanan teknis dengan unit pelayanan  pembaca sangat erat. Tetapi kebenyakan pelaksanaan tugas-tugas pelayanan pembaca setelah tugas-tugas pelayanan teknis terselesaikan. Misalnya sebagai salah contoh adalah bagian pelayanan pembaca akan meminjamkan sebuah buku yang kebetulan akan dipinjam oleh murid. Buku yang akan dipinjamkan tersebut memang telah diberi label buku atau “call number”, disampul dengan plastik, dan dilengkapi dengan kartu buku beserta kantongnya. Tetapi buku tersebut kebetulan belum dilengkapi dengan slip tanggal. Maka apabila menurut aturan atau slip tanggal. Dengam demikian pelaksanaan tugas pelayanan teknis belum semua diselesaikan sehingga unit pelayanan pembaca tidak dibenarkan meminjamkan buku-buku tersebut kepada murid-murid.
Untuk lebih jelasnya Gambar 3 yang menggambarkan tata urutan kerja pelaayanan teknis dan pelayanan pembaca.
Berdasarkan gambar diatas, maka tata urutan tugas-tugas pelayanan ternis dan pelayanan pembaca adalah debagai beikut:
Pelayanan teknis:
Pengadaan bahan-bahan pustaka
Inventarisasi bahan-bahan pustaka
Klasifikasi bahan-bahan pustaka
Klasifikasi bahan-bahan pustaka menurut sistek klasifikasi tertentu
Katalogisasi bahan-bahan pustaka
Pembuatan label buku atau “call number”
Pembuatan kartu buku
Pembuatan kantong buku
Pembuatan slip tanggal
Pemyusunan buku-buku di lemari atau rak buku yang tersedia.
Pelayanan membaca
melayani peminjaman buku-buku
melayani pengembalian buku-buku
pemberian bimbingan membaca bagi murid-murid
pembinaan minat baca bagi murid-murid
bantuan informasi kepada semua pihak yang memerlukanya,khususnya warga sekolah.
organizational design perpustakaan
Konsep organizational design perpustakaan adalah konsep yang mengarah ke desain struktur  organisasi. Desain struktur organisasi yang baik mencerminkan kinerja organisasi yang baik, sebaliknya struktur organisasi yang tidak praktis mencerminkan  kinerja organisasi yang tidak praktis pula.
Konsep desain struktur organisasi perlu dipikirkan seefektif mungkin. Pembuatannya harus mencerminkan tujuan yang ingin dicapai menggambarkan bagian-bagian secara detail dengan tetap berorientasi kepada pemustaka. Menggambarkan bagian-bagian secara detail bukan berarti terlalu banyak jabatan atau terlalu biroktatis tetapi yang dimaksud adalah struktur organisasi yang lengkap, simpel, dan fleksibel yang mencerminkan kecepatan, ketepatan, dan keberhasilan layanan, bukan berbelit-belit.
Untuk itu, tujuan yang ingin dicapai dengan konsep organization design perpustakaan, yaitu:
Kensep organization design perpustakaan harus berorientasi ke pemustaka
Menggambarkan kemudahan, ketepatan, dan keberhasilan layanan perpustakaan
Dasar pencapaian standar perpustakaan (ISO)
Berfungsinya analisis jabatan
Menghilangkan istilalh terlalu biroktatis dan terlalu banyak jabatan yang kurang perlu.
Menggambarkan kinerja staf, dan SOP (standard operational procedure) masing-masing bagian
Memudahkan evaluasi kinerja setiap bagian
Menggambarkan tanggung jawab masing-masing bagian
Menggambarkan terciptanya garis komando dan garis koordinasi antar bagian
Mempermudah pengambilan keputusan
kepuasan pemustaka akan layanan perpustakaan
hasil akhir dari konsep organization design perpustakaan adalah tercapainya kinerja perpustakaan dan tentu saja kepuasan pemustaka akan layanan yang diberikan oleh perpustakaan. Untuk itu, perpustakaan harus mengkaji secara mendalam perlunya menghilangkan bagian-bagian yang tidak terlalu di perlukan dalam struktur organisasi tersebut.
Diharapkan dengan menghilangkan bagian-bagian yang tidak perlu dalam struktur organisasi, akan terealisasi efektivitas, efesiensi, dan produktivitas yang tanggi dari kinerja pustakawan sehinggga tercapai tujuan perpustakaan, tercapai visi dan misi perpustakaan, serta kepuasan pemustaka ketika menggunakan layanan perpustakaan, ketika mengurus barbagai kebutuhan diperpustakaan.
Konsep organizational design perpustakaan diperlukan untuk menjamin kinerja setiap bagian sehingga dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan perkembangan ilmu dan kemajuan pengetahuan, teknologi, dan peradaban manusia. Karena itu, pembuatan konsep organizational design di perpustakaan tetap harus memperhitungkan sumber daya pustakawan, kuantitas, dan keahlian pustakawan yang diberikan wewenang dan tanggung jawab.
Diharapkan perpustakaan yang menerapkan konsep organizational design ini sesuai dengan standar dan kebutuhan, akan menjadi struktur yang mampu menjadikan perpustakaan menjadi kuat dan mampu mengatasi kelemahan layanan perpustakaan yang seringn dikeluhkan oleh pemustaka. Keluhan itu misalnya terlalu birokratis, berbelit-belit dan lain-lain.

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Struktur organisasi
Struktur organisasi adalah komposisi atau batasan-batasan personil yang ada dalam organisasi yang berfungsi untuk pengaturan tanggung jawab, pekerjaan, dan hubungan antar personil. Organisasi adalah sekumpulan orang yang saling bekerja sama, saling bahu-membahu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Adapun tujuan stuktur organisasi di perpustakaan adalah:
Agar pustakawan tidak saling menyalahkan, tidak saling lempar tanggung jawab, tidak saling menyalahkan, tidak saling berebut kekuasaan dalam perpustakaan.
Memudahkan dalam pengambilan keputusan sesuai kewenangan masing-masing
Memudahkan pimpinana untuk mengambil keputusan, kebijakan berkaitan dengan permintaan informasi atau data untuk lembaga induk atau lainnya.
Lebih efisien dalam penggunaan sumber daya perpustakaan (SDP).
Memudahkan dalam pengukuran kinerja karena setiap begian telah memiliki tugas masing-masing
Organizational design perpustakaan
Konsep organizational design perpustakaan adalah konsep yang mengarah ke desain struktur  organisasi. Desain struktur organisasi yang baik mencerminkan kinerja organisasi yang baik, sebaliknya struktur organisasi yang tidak praktis mencerminkan  kinerja organisasi yang tidak praktis pula.
tujuan yang ingin dicapai dengan konsep organization design perpustakaan, yaitu:
Kensep organization design perpustakaan harus berorientasi ke pemustaka
Menggambarkan kemudahan, ketepatan, dan keberhasilan layanan perpustakaan
Dasar pencapaian standar perpustakaan (ISO)
Berfungsinya analisis jabatan
Menghilangkan istilalh terlalu biroktatis dan terlalu banyak jabatan yang kurang perlu.
Menggambarkan kinerja staf, dan SOP (standard operational procedure) masing-masing bagian
Memudahkan evaluasi kinerja setiap bagian
Menggambarkan tanggung jawab masing-masing bagian
DAFTAR PUSTAKA

Iskandar, Manajemen dan budaya perpustakaan, Bandung:Refika Aditama,2016.
Bafadal Ibrahim, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta:Bumi Aksara,2011.

0 Response to "Makalah tentang struktur organisasi"

Post a Comment