Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Al-Quran dalam bahasa Arab dan telah memberikan kemudahan dalam mempelajarinya. Aku bersaksi bahawa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah Rasul Allah yang diutus dengan membawa ajaran dan pedoman hidup yang baik untuk manusia di dunia dan akhirat. Sebagai umat islam, kita dituntut untuk bisa mengkaji dan mempelajari Al-Quran dan Sunnah, sebagai dua sumber utama ajaran islam yang harus kita pegang teguh. Tentunya kita tidak mungkin memahami kedua sumber tersebut kecuali setelah mengetahui kaidah-kaidah bahasa Arab, khususnya ilmu Nahwu dan Sharaf, karena keduanya merupakan kunci dalam mempelajari Al-Quran dan Sunnah.
Dalam makalah ini, penulis mencoba memberikan penjelasan tentang kajian ilmu Nahwu yaitu tentang Fi’il, Fa’il,dan Maf”ul Bih. Semoga dengan dibuatnya makalah ini menjadi bekal yang bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi penulis, untuk memperoleh berbagai kemudahan dalam mempelajari Al- Quran dan Sunnah. Amin.
Walaupun demikian, penulis menyadari masih banyak kekurangan serta keterbatasan dalam pembahasan makalah ini. Untuk itu saran serta koreksi sangat penulis harapkan untuk memperoleh sebuah kesempurnaan di masa depan kelak. Kesempurnaan hanyalah milik
Allah SWT semata.
Batu Lintang, 22 September 2017
MASNAWI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .………………………........ ................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PEMBAHASAN ………………………………………................... 1
Pembagian Fi'il dan Penjelasannya................................................. 1
Apa itu fi’il madhi .................................................................... 1
Apa itu fi’il mudhari’ ............................................................... 1
Apa itu fi’il amar ...................................................................... 1
Pengertian Fa’il ………………………......………………............... 2
Pengertian Maf’ul Bih ………………………………..................... 2
Pembagian maf’ul Bih ...........………………….................... 2
BAB II PENUTUP ..................................................................................... 4
KESIMPULAN .......................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………................... 5
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pembagian Fi'il dan Penjelasannya
Fi'il adalah salah satu dari tiga kalimat yang terdapat dalam bahasa arab yang berfungsi untuk menunjukkan kata kerja. Dalam mempelajari Bahasa Arab, kita harus mengetahui pembagian fi'il. Fi'il itu ada tiga macam:
Fi'il Madhi
Fi'il Mudhari'
Fi'il Amr
Apa itu fi'il madhi?
Fi'il madhi adalah fi'il yang menunjukkan terjadinya pekerjaan di masa lampau. Fi'il ini dapat dideteksi melalui ta ta'nits yang di-sukun-kan yaitu "تْ" yang berarti fa'il-nya (subjek dari fi'il) adalah muannats(perempuan). contoh : فَتَحَتْ (telah membuka). Dalam kata tersebut, yang melakukan pekerjaan membuka adalah seorang perempuan. Sebagai tambahan, fi'il ini juga terbagi ke dalam dua bagian, yaitu:
Menerima tashrif, seperti:خَرَجَ (dia telah keluar)
Tidak menerima tashrif, seperti lafaz نِعْمَ , بِئْسَ , لَيْسَ , dan عَسَى .
Contoh:
نِعْمَ اْلعَبْدُ إِنَّهُ اَوَّابٌ
Dialah (Ayyub) sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada rabbnya). (Shaad: 44)
بِئْسَ الاِسْمُ اْلفُسُوقُ بَعْدَ الاِيْمَانِSeburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah beriman. (Al-Hujarat: 11).
لَيْسَ مُحَمَّدٌ جاَلِسًا =Tiadalah Muhammad duduk. (Maksudnya, sekarang Muhammad tidak duduk).
مُحَمَّدٌ عَسَى أَنْ يَقُوْمُ = Barangkali muhammad mau berdiri.
Apa itu fi'il mudhari'?
Fi'il mudhari' adalah fiil yang menunjukkan terjadinya perkerjaan sekarang (sedang) dan yang akan terjadi. Fi'il mudhari' dapat diketahui dengan لَمْ yang masuk padanya, misalلَمْ يَقُلْ (asalnya يَقُوْلُ). Fi'il ini juga menerima س dan سوف . Tetapi pada awalnya harus dimulai dengan huruf zaidah (tambahan), yaituhamzah, nun, ya, dan ta ta'nits yang tergabung dalam lafazhاَنِيْتَ . misal: أَذْهَبُ(saya sedang pergi),نَذْهَبُ(kami sedang pergi), يذْهَبُ(dia laki-laki sedang pergi), dan تَذْهَبُ(dia perempuan sedang pergi).
Harkat awal dari fi'il mudhari' di-dhammah-kan apabila fi'il madhi-nya terdiri atas empat huruf, seperti lafaz:
دَحْرَجَ - يُدَحْرِجُ، أَكْرَمَ - يُكْرِمُ، فَرَّحَ - يُفَرِّحُ، قَاتَلَ – يُقَاتِلُ
Sedangkan jika madhinya bukan empat huruf, maka diberi harkat fathah, seperti lafaz:
نَصَرَ - يَنْصُرُ، اِنْطَلَقَ - يَنْطَلِقُ، اِسْتَخْرَجَ - يَسْتَخْرِجُ
Apa itu fi'il amr?
Fi'il amr adalah fi'il yang menunjukkan perkerjaan yang akan datang denganmenunjukkanartithalab(tuntutan) dan sering diakhiri denganya muannats mukhatabahsaat dipakai utuk berbicara dengan perempuan, seperti:
قُوْمِيْ= Berdiri kamu (perempuan)
قُمْ= Bediri kamu (laki-laki)
Lafazهَاتِ(sini) danتَعَال juga termasuk fi'il amr menurut pendapat yang paling shahih. Fi'il ini dapat di buat berdasarkan fi'il mudhari'nya.seperti:
يَفْتَحُ menjadi اِفْتَحْ
يَذْكُرُ menjadi اُذْكُرْ
يَحْسِبُ menjadi اِحْسَبْdan selainnya.
Pengertian Fa’il
Fail Secara bahasa adalah Yang melakukan suatu pekerjaan. Secara istilah (nahwu): Isim marfu’yang disebutkan setelah fi’ilnya. Mari kita lihat contoh-contoh berikut biar lebih jelas:قام زيد (Zaid telah Berdiri); Kalimat ini, secara bahasa maupun secara istilah nahwu, fail-nya adalah Zaid. Namun bagaimana jika dibalik,زيد قائم(Zaid telah berdiri); Maka, secara bahasa, fail-nya adalah Zaid. Namun secara istilah nahwu, makapelakunya adalah dhomir mustatir taqdiruhu huwa dan Zaid disitukedudukannya sebagai Mubtada. Lalu bagaimana jika kalimatnya seperti iniانّ زيدا قائم :(Sesungguhnya Zaid telah Berdiri)Secara bahasa, Zaid adalah fail (pelaku). Namun secara istilah nahwu, Zaid disitumemiliki kedudukan manshuub sebagai (Isim-nya inna) dan bukan sebagai fail.il
Fa’il terbagi menjadi dua bagian:
Fa’il isim zhahir
Fa’il isim zharir adalah lafazh yang menunjukkan kepada lafazh yang disebutkannya tampa ikatan, seperti lafazh زيد dan رجل
Fa’il isim mudmar
Fa’il isim mudhmar ialah lafadh yang menunjukkan kepada pembicara (mutakallim) atau yang diajak bicara (mukhathab) atau ghaib.Fa’il isim mudmar terbagi menjadi dua bagian
Contoh:
Pengertian Mafu‘ul bih
Maf’ul Bih adalah Isim manshub yang terletak pada fi’il dan fa’il, dan hukum I’rabnyaadalah Nashob. Dan Maf’ul bih adalah isim yang menunjukkan kepada objek/penderita.
Maf’ul Bih adalah objek penderita, yang dikenai suatu perbuatan. Jika fi’ilnya“memukul” berarti maf’ul bih-nya “yang dipukul”. Jika fi’ilnya “menolong” maka maf’ulbih-nya “yang ditolong”.Setiap Maf’ul bih harus senantiasa Manshub.
Pembagian Maf’ul Bih
Maf’ul bih terbagi kepada dua bagian, yaitu :
Maf’ul bih yang terdiri dari isim zhahir (bukan kata ganti).
Contoh :
صرب علي كلبا: Ali memukul anjing
يقرا محمد قرانا: Muhammad sedang membaca Quran
Maf’ul bih yang terdiri dari isim dhamir (kata ganti).
Maf’ul bih dhamir terbagi menjadi dua, yaitu :
Dhamir Muttashil (bersambung)
Maf’ul bih dhamir muttashil ada dua belas,yaitu :
Dhamir Munfashil (terpisah)
Maf’ul bih dhamir Munfashil ada dua belas, yaitu :
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Fi'il adalah salah satu dari tiga kalimat yang terdapat dalam bahasa arab yang berfungsi untuk menunjukkan kata kerja. pembagian fi'il. Fi'il itu ada tiga macam:
Fi'il Madhi adalah fi'il yang menunjukkan terjadinya pekerjaan di masa lampau. Fi'il ini dapat dideteksi melalui ta ta'nits yang di-sukun-kan yaitu "تْ" yang berarti fa'il-nya (subjek dari fi'il) adalah muannats (perempuan). contoh : فَتَحَتْ (telah membuka). Dalam kata tersebut, yang melakukan pekerjaan membuka adalah seorang perempuan. Sebagai tambahan, fi'il ini juga terbagi ke dalam dua bagian, yaitu:
Fi'il mudhari' adalah fiil yang menunjukkan terjadinya perkerjaan sekarang (sedang) dan yang akan terjadi. Fi'il mudhari' dapat diketahui dengan لَمْ yang masuk padanya, misalلَمْ يَقُلْ (asalnya يَقُوْلُ). Fi'il ini juga menerima س dan سوف . Tetapi pada awalnya harus dimulai dengan huruf zaidah (tambahan), yaitu hamzah, nun, ya, dan ta ta'nits yang tergabung dalam lafazhاَنِيْتَ .
Fi'il amr adalah fi'il yang menunjukkan perkerjaan yang akan datang denganmenunjukkanarti thalab (tuntutan) dan sering diakhiri denganya muannats mukhatabahsaat dipakai utuk berbicara dengan perempuan
Fa’il Secara bahasa adalah Yang melakukan suatu pekerjaan. Secara istilah (nahwu): Isim marfu’yang disebutkansetelah fi’ilnya. Fa’il terbagi menjadi dua bagian:
Fa’il isim zhahir
Fa’il isim zharir adalah lafazh yang menunjukkan kepada lafazh yang disebutkannya tampa ikatan, seperti lafazh زيد dan رجل
Fa’il isim mudmar
Fa’il isim mudhmar ialah lafadh yang menunjukkan kepada pembicara (mutakallim) atau yang diajak bicara (mukhathab) atau ghaib.
Maf’ul Bih adalah Isim manshub yang terletak pada fi’il dan fa’il, dan hukum I’rabnya adalahNashob. Dan Maf’ul bih adalah isim yang menunjukkan kepada objek /penderita.Maf’ul Bih adalah objek penderita, yang dikenai suatu perbuatan. Jika fi’ilnya“memukul” berarti maf’ul bih-nya “yang dipukul”. Jika fi’ilnya “menolong” maka maf’ulbih-nya “yang ditolong”.Maf’ul bih terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
Maf’ul bih Zhahir (bukan kata ganti
Maf’ul bih Dhamir (kata ganti)
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Moch;“IlmuNahwu”. Bandung:Sinar Baru Algensindo,2009.
Keren banget niii
ReplyDelete