Makalah forecasting manajemen

MAKALAH
FORECASTING MENEJEMEN
>

KELOMPOK : 4
MASNAWI
SITI ARIFAH

JURUSAN MANEGEMENT PENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM HASAN JUFRI BAWEAN
2016/2017

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Forecasting (Peramalan) merupakan tahap awal dari perencanaan dan pengandalian produksi.Peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya permintaan terhadap suatu atau beberapa produk pada periode yang akan datang. Pada hakekatnya peramalan merupakan suatu perkiraan terhadap keadaan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Keadaan masa yang akan datang yang dimaksud adalah:
1. Apa yang dibutuhkan (jenis)
2. Berapa yang dibutuhkan (jumlah/kuantitas)
3. Kapan dibutuhkan (waktu)
Tujuan peramalan dalam kegiatan produksi adalah untuk meredam  ketidakpastian, sehingga diperoleh suatu perkiraan yang mendekati keadaan yang sebenarnya. Peramalan tidak akan pernah “perfect”, tetapi meskipun demikian hasil peramalan akan memberikan arahan bagi suatu perencanaan. Suatu perusahaan biasanya menggunakan prosedur tiga tahap untuk sampai pada peramalan penjualan, yaitu diawali dengan melakukan  peramalan lingkungan, diikuti dengan peramalan penjualan industri, dan diakhiri dengan peramalan penjualan perusahaan.
B.Rumusan Masalah
Forecasting adalah
Apa tujuan Forecasting
Bagaimana cara melakukan Forecasting










BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Lingkungan
Dalam pembahasan manajemen, tidak lepas pada masalah lingkungan yang dihadapi, umumnya oleh seorang manajer. Lingkungan disini diartikan sebagai segala sesuatu yang ada didalam, maupun diluar perusahaan, Sedangkan menejemen adalah proses membuat perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengendalikan berbagai usaha dari anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran. Perbedaan dan kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap konsep dan teknik serta keputusan yang akan diambil. Sebagai seorang  manajer tidak harus hanya memperhatikan lingkungan usahanya atau intern saja, tapi juga harus bisa mengantisipasi lingkungan di luar perusahaan atau ekstern.Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Berikut ini akan kita bahas mengenai lingkungan internal dan eksternal menejemen.
A. Lingkungan Internal Manajemen
Lingkungan internal dunia usaha adalah factor-faktor yang berada di dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi. Factor-faktor tersebut masih berada dalam jangkauan keputusan yang diambil oleh pihak pelaksana dunia usaha, sehingga dapat dikuasai langsung (controllable)
Factor-faktor yang termasuk lingkungan internal dunia usaha adalah :
Tenaga kerja dalam arti pekerja atau karyawan : meliputi lingkungan kerja fisik dan nonfisik, upah dan  gaji jaminan hari tua, pengembangannya dan sebagainya
Peralatan dan mesin-mesin : tata letak, pemeliharaan / perawatan, pembebanan, penerapan teknologi baru dan sebagainya
Modal : para pemilik/penyetor modal, pengelolaan dana.
Bahan mentah, barang setengah jadi dan barang jadi : pergudangan, arus aliran fisiknya dan sebagainya
System informasi dan administrasi untuk kepentingan pengambilan keputusan bagi manajemen, misalnya buku-buku anggaran pembelian bahan, rencana penjualan, laporan penggunaan/ realisasi dana dan sebagainya
       Unsur-unsur lingkungan baik eksternal maupun internal secara simulate berpengaruh timbal balik terhadap dunia usaha. Hal ini berarti kehidupan dunia usaha juga mempengaruhi lingkungan. Dengan demikian, dunia usaha dituntut pula tanggung  jawabnya terhadap kehidupan masyarakat luas. Contoh pengaruh timbal balik antara lingkungan dan dunia usaha :
- Lingkungan eksternal makro : dunia usaha turut serta meningkatkan perekonomian masyarakat (tingkat      pendapatan mereka bertambah) sebab factor-faktor produksi yang mereka serahkan dibayar oleh dunia usaha.
- Adanya peningkatan taraf  kehidupan menyebabkan permintaan akan hasil-hasil produksi dari dunia usaha juga meningkat. Hal ini berarti pula bahwa kegiatan dunia usaha tetap berlangsung bahkan semakin berkembang
- Lingkungan eksternal mikro : kelangsungan hidup dari penyedia bahan mentah sangat tergantung pada kegiatan dunia usaha, sebab dunia usaha membutuhkan bahan mentah untuk menghasilkan alat pemuas. Dengan kelancaran kegiatan dunia usaha berarti pula dibutuhkan bahan mentah yang lebih banyak.
- Lingkungan internal : apalagi lingkungan kerja menyenangkan dan kesejahteraan serta pengembangan karyawan / pekerja diperhatikan, maka semangat kerja akan semakin tinggi. Prestasi kerja yang tinggi akan
menguntungkan dunia usaha.
B. Lingkungan Eksternal Manajemen
Lingkungan ekstern atau eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar organisasi, dimana unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan diketahui terlebih dahulu oleh manajer, disamping itu juga akan mempengaruhi manajer Beranda di dalam pengambilan keputusan yang akan dibuat. Unsur-unsur lingkungan eksternal organisasi contohnya yaitu perubahan perekonomian, peraturan pemerintah, perilaku konsumen atau masyarakat, perkembangan teknologi, politik dan lain sebagainya.
Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro.
1. Lingkungan eksternal mikro, yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen. Lingkungan eksternal mikro diartikan sebagai factor-faktor diluar  rumah tangga produksi atau dunia usaha yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan dunia usaha.
Factor-faktor yang termasuk lingkungan eksternal mikro adalah :
Penyedia/pemasok (supplier) dengan adanya pemasok factor-faktor produksi, muncul kegiatan      produksi, di samping itu pemasok juga menunjang kelangsungan hidup dunia usaha
Perantara adalah pihak-pihak yang berperan dalam penyebaran hasil-hasil produksi dari produsen ke tangan konsumen hingga siap dikonsumsi, misalnya distributor, pengecer dan sebagainya
Teknologi berkaitan secara langsung dengan perkembangan proses pengoilahan yang berupa penemuan baru baik peralatan maupun metode kerjanya. Lembaga yang berkecimpung dalam bidang ini misalnya lembaga Ristek, Litbang dan sebagainya
Pasar dalam arti luas. Meskipun letaknya berada di luar kegiatan produksi, tetapi karena seluruh hasil produksi adalah untuk melayani (dijual ke) pasar, maka semua pihak yang terlibat dan berada di dalam pasar termasuk unsur lingkungan eksternal mikro
2. Lingkungan eksternal makro,yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung. Masing-masing  anggota dunia usaha memiliki perbedaan dalam memberikan factor-faktor yang secara kongkret dapat dimasukkan kedalam lingkungan eksternal makro atau mikro. Hal ini disebabkan oleh sifat majemuk kegiatan dunia usaha. Oleh karena itu pertimbangan pemilihan factor eksternal makro dan mikro dilakukan
secara umum.
Secara umum unsur-unsur lingkungan eksternal makro dunia usaha adalah sebagai berikut :
Keadaan alam
Politik dan hankam, keadaan politik dan pertahanan keamanan secara umum menciptakan iklim ketenangan usaha
Hukum peraturan perundangan-undanagan yang berlaku misalnya undang-undang perpajakan, perburuhan dan sebagainya
Perekonomian, tingkat pendapatan, pola-pola pemenuhan kebutuhan masyarakat, tingkat investasi dan sebagainya
Pendidikan dan teknologi tingkat kecerdasan kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi pada umumnya
Social dan kebudayaan : pandangan dan nilai-nilai yang dianut masyarakat seperti terwujud dalam norma-norma etika dan social, kepercayaan, agama, kesenian, pola hubungan antar individu dan sitem kerja samanya.
h. Hubungan internasional : mencakup banyak hal seperti proteksi bahan barang dan jasa, nilai tukar mata uang teknologi, kebudayaan, polkam dan sebagainya.
B. Analisis Lingkungan dll
Menurut Robert W. Duncan, menganalisa lingkungan internal dan eksternal merupakan hal penting dalam proses perencanaan strategi. Faktor-faktor lingkungan eksternal didalam perusahaan,biasanya dapat digolongkan sebagai Strength (S) atau Weakness (W), dan lingkungan eksternal perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai Opportunities (O) atau Threat (T). Analisis lingkungan strategi ini disebut sebagai analisis SWOT. Menurut Fred David, analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang berfungsi untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman suatu perusahaan.
Secara umum lingkungan dikatagorikan ke dalam dua bagian yaitu  :
Analisis Lingkungan Internal Analisis lingkungan internal dalam bingkai SWOT analisis merupakan uraian tentang dimensi kekuatan (S) dan kelemahan (W). Berikut ini adalah contoh identifikasi kekuatan dan kelemahan suatu unit analisis. Unit analisis yang dipakai sebagai contoh adalah unit wilayah karena umumnya pendekatan analisis lingkungan strategis lebih banyak bersentuhan dengan tatanan wilayah.

a. Kekuatan                                                                          b. Kelemahan
1) Luasnya lahan pertanian                                           1) Rendahnya kualitas tenaga kerja.
2) Letak strategis wilayah.                                                 2) Lemahnya pemasaran produk lokal.
3) Tingginya potensi daerah.                                         3) Terbatasnya lapangan pekerjaan.
2. Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)
Analisis lingkungan eksternal adalah aktivitas analisis tentang dimensi peluang (O) dengan ancaman (T). Di bawah ini adalah contoh identifikasi situasi yang berada dalam dua dimensi ini adalah:
a. Peluang                                                        b. Ancaman
1) Pengembangan dan pemanfaatan Iptek.                        1) Belum terkendalinya alih fungsi laha pertanian.
2) Tingginya minat investor masuk Sleman.                2) Ketetapan hukum yang didasarkan pada
3) Kemudahan akses pasar internasional.                         aturan yang out of date (kadaluwarsa).
                                                                                    3) Globalisasi ekonomi dan informasi..
C.Penentuan Visi-Misi sasaran/target organisasi
Sebelum menentukan Visi-Misi terlebih dahulu kita harus tahu apa  itu Visi dan Misi.
a. Pengertian Visi
Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin diwujudkan
dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini yang menjangkau masa yang akan datang.
    Hax dan Majluf dalam Akdon  menyatakan bahwa visi adalah pernyataan yang merupakan sarana untuk:
Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan tugas pokok.
Memperlihatkan framework hubungan antara organisasi dengan stake holders (sumber daya  manusia organisasi, konsumen/citizen, pihak lain yang terkait).
Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan perkembangan.
Pernyataan visi, baik yang tertulis atau diucapkan perlu ditafsirkan dengan baik, tidak mengandung multi makna sehingga dapat menjadi acuan yang mempersatukan semua pihak dalam  sebuah organisasi.
Bagi sekolah Visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan
di masa datang. Imajinasi ke depan seperti itu akan selalu diwarnai oleh peluang dan tantangan yang diyakini akan terjadi di masa datang. Dalam menentukan visi tersebut, sekolah harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan.
Bagi suatu organisasi visi memiliki peranan yang penting dalam menentukan arah kebijakan dan karakteristik organisasi tersebut. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
merumuskan sebuah visi menurut Bryson  antara lain:
1. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan dan motivasi.
2. Visi harus desebarkan di kalangan anggota organisasi (stakeholder)
3. Visi harus digunakan untuk menyebarluaskan keputusan dan tindakan organisasi yang penting.
Menurut Akdon , terdapaat beberapa kriteria dalam merumuskan visi, antara lain:
Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan.
Visi dapat memberikan arahan, mendorong anggota organisasi untuk menunjukkan kinerja yang baik.
Dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan
Menjembatani masa kini dan masa yang akan datang.
Gambaran yang realistik dan kredibel dengan masa depan yang menarik..
b.Pengetian Misi 
Misi merupakan tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi. Jadi misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Dengan kata lain, misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya.
Ada beberapa kriteria dalam pembuatan misi, antara lain:
1) Penjelasan tentang produk atau pelayanan yang ditawarkan yang sangat diperlukan oleh masyarakat.
2) Harus jelas memiliki sasaran publik yang akan dilayani.
3) Kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan memiliki daya saing yang meyakinkan masyarakat.
4) Penjelasan aspirasi bisinis yang diinginkan pada masa mendatang juga bermanfaat dan keuntungannya bagi masyarakat dengan produk dan pelayanan yang tersedia.
Dalam sebuah sekolah ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan misi sekolah antara lain:
1. Pernyataan misi sekolah harus menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh sekolah.
2. Rumusan misi sekolah selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan “tindakan” dan bukan kalimat yang menunjukkan “keadaan” sebagaimana pada rumusan visi.
3. Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi. Antara indikator visi dengan rumusan   misi harus ada keterkaitan atau terdapat benang merahnya secara jelas.
4. Misi sekolah menggambarkan tentang produk atau pelayanan yang akan diberikan pada masyarakat
    (siswa)
5. Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan harus memiliki daya saing yang tinggi, namun                      disesuaikan dengan kondisi sekolah.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa pembahasan diatas dapat disimpulkan :
1. Dalam pembahasan manajemen tidak lepas pada masalah lingkungan yang dihadapi oleh seorang manajer. Lingkungan disini diartikan sebagai segala sesuatu yang ada didalam maupun diluar perusahaan, Sedangkan menejemen adalah proses membuat perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengendalikan berbagai usaha dari anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran. Perbedaan dan kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap konsep dan teknik serta keputusan yang akan diambil. Sebagai seorang manajer tidak harus hanya memperhatikan lingkungan usahanya atau intern saja, tapi juga harus bisa mengantisipasi lingkungan di luar perusahaan atau ekstern.                                                        Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Berikut ini akan kita bahas mengenai lingkungan internal dan eksternal menejemen.
2. Analisis lingkungan ada dua macam yaitu :
Analisis Lingkungan Internal Analisis lingkungan internal dalam bingkai SWOT analisis merupakan uraian tentang dimensi kekuatan (S) dan kelemahan (W).
Analisis lingkungan eksternal adalah aktivitas analisis tentang dimensi peluang (O) dengan ancaman (T).
3.Penentuan Visi-Misi target organisasi
Dalam menentukan visi-misi ada  beberapa hal penting yang harus diperhatikan :
Visi harus dapat memberikan panduan/arahan dan motivasi.
Visi harus desebarkan di kalangan anggota organisasi (stakeholder)
Visi harus digunakan untuk menyebarluaskan keputusan dan tindakan organisasi yang penting.
Penjelasan tentang produk atau pelayanan yang ditawarkan yang sangat diperlukan oleh masyarakat.
Harus jelas memiliki sasaran publik yang akan dilayani.
Kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan memiliki daya saing yang meyakinkan masyarakat.
Penjelasan aspirasi bisinis yang diinginkan pada masa mendatang juga bermanfaat dan keuntungannya bagi masyarakat dengan produk dan pelayanan yang tersedia.

DAFTAR PUSTAKA

http://datacomlink.blogspot.com/2015/12/data-mining-identifikasi-pola-data-time.html
Amrullah. 2010. Perencanaan strategis. Makalah disampaikan pada perkuliahan Teknologi Pendidikan UNSRI.
Akdon. 2006. Strategic Managemen for Educational Management. Bandung: Alfabeta.
Bryson,JohnM.2001.Perencanaan Strategis bagi Organisasi sosial.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

0 Response to "Makalah forecasting manajemen"

Post a Comment